Kamis, 18 Februari 2010

Kaitan merakit bintang dengan landasan filosofi, landasan psikologis, dan lamdasan sosiobudaya dalam pendidikan

A. Kaitan merakit bintang dengan landasan filososis dalam pendidikan
Filsafat merupakan cinta secara mendalam terhadap kebijaksanaan, cinta akan kearifan. Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia, dimana manusia akan berusaha untuk mencapai kebijaksanaan seperti halnya dalam merakit bintang diperlukan kebijaksanaan untuk mengambil suatu cara agar terakit bintang yang sempurna. Terdapat tiga ciri dalam berfilsafat, yaitu radikal, sistematis, dan universal. Radikal, yaitu dalam berfikir harus sampai ke akar-akarnya misalnya pada saat sebelum merangkai tusuk sate tersebut kita harus berfikir bagaimana agar tusuk sate tersebut dapat membentuk bintang. Sistematis yaitu, tahap demi tahap misalnya saat membuat bintang tersebut dilakukan secara tahap demi tahap dari awal hingga akhir. Umiversal yaitu, secara menyeluruh misalnya saat membuat bintang kita berfikir bagaimana agar bintang tersebut dapat terselesaikan. Nilai yang dapat diperoleh dalam mempelajari filsafat salah satunya adalah membiasakan diri berfikir kritis, dimana dalam merangkai tusuk sate menjadi bintang diperlukan fikiran kritis.
B. Landasan Psikologis dalam pendidikan
Landasan psikologis dalam pendidikan bertujuan untuk menghasikan sesuatu dan mencapai suatu tujuan. Hasil pendidikan yang berupa perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut taksonomi Bloom dkk diklasifkasikan dalam 3 kemampuan :
Kemampuan kognitif : dengan kemampuan kognitif ini kita diharapkan dapat memikirkan tahap-tahap membuat bintang tersebut kemudian menerapkan ide tersebut lalu menerapkan ide tersebut. Kemampuan Afektif : tipa anggota kelompok disini harus menerima ide dari tiap anggota dan menghargai ide tersebut. Kemampuan psikomotor : pada kemampuan inilah kita melaksanakan kegiatan merangkai tersebut.
C. Landasan Sosiobudaya dalam pendidikan
Manusia merupakan makhluk sosiobudaya sehingga membutuhkan sifat saling ketergantungan. Dalam pembuatan bintang tersebut terlihat sifat sosiobudaya antar tiap anggota kelompok dimana tiap anggota kelompok saling beketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam merangkai tusuk sate tersebut. Walaupun banyak terdapat perbedaan tetapi masalah tersebut dapat diatasi dan menghasilkan sebuah bintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar